agar Iblis ditangguhkan umurnya hingga hari kiamat, memberikan kepada setan kemampuan untuk bisa mengalir dalam aliran darah manusia, setan dapat melihat manusia sedangkan manusia tidak dapat melihatnya. Allah SWT mengabulkan permohonannya. Itulah warisan dari Iblis untuk anak keturunannya, yaitu setan.
Saat Allah SWT murka kepada leluhur kita, Nabi Adam AS dan Siti Hawa, disebabkan kelalaian mereka dan hasutan dari Iblis. Mereka di usir oleh Allah SWT dan mereka membuat permohonan kepada Allah SWT, yaitu: ampunan dan belas kasihan dari Allah SWT (Istighfar).
"Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri jika Engkau tidak mengampuni kami serta memberi rahmat kepada kami, niscaya kami termasuk orang-orang yang merugi."
(QS. Al-A'râf 23).
Itulah warisan yang di wariskan kepada manusia dari leluhur kita, pelajaran akan istighfar.
Manusia pada hakikatnya adalah makhluk yang lalai dan pelupa. Junjungan kita, semulia-mulianya makhluk keturunan Nabi Adam AS, hamba Allah yang paling di cintai Allah SWT, penutup para Nabi, utusan Allah SWT, Sayyidina Muhammad SAW, bahwa beliau SAW setiap selesai melaksanakan ibadah Sholat, selalu beristighfar sebanyak tiga kali.
Rasulullah shollallahu alaihi wasallam jika selesai dari sholatnya beliau beristighfar tiga kali dan berkata: Allaahumma antas salaam wa minkas salaam tabaarokta yaa dzal jalaali wal ikroom. Salah seorang perawi berkata, Aku bertanya kepada al-Auza’i, Bagaimana bunyi istighfar tersebut? Al-Auza'i menjawab, astaghfirullah astaghfirullah. (H.R Muslim).
Rasulullah SAW membaca istighfar tiga kali setelah sholat, karena ditakutkan adanya kelalaian dan ketidak sempurnaan yang tidak disadari saat beribadah kepada Allah SWT. Maka istighfar tersebut sebagai kafarat dan penyempurna ibadah sholat.
Dari hal tersebut bisa di tarik kesimpulan, bahwa kita di anjurkan beristighfar setelah melakukan perbuatan kebaikan yang sifatnya fardhu atau sunnah, karena di takutkan adanya kelalaian dan kesalahan saat melaksanakannya. Bagaimana dengan perbuatan yang sifatnya mubah atau bahkan makruh dan haram? Maka istighfar itu akan lebih dibutuhkan lagi.
Manusia adalah tempatnya lalai dan lupa, maka istighfar adalah kebutuhan kita. Inilah warisan dari leluhur kita. Wallahu a'lam bis showab.