Senin, 31 Desember 2018

Pengalaman dengan ayat kursi


Ada keajaiban yang kita rasakan saat doa atau keinginan kita terkabul sebab dengan perantaraan amalan-amalan yang dicintai oleh Allah SWT, seperti membaca surat atau ayat suci al-qur'an, berzikir dengan kalimat thoyyibah, istighfar, asmaul husna, membaca sholawat nabi, doa-doa, mendirikan sholat sunnah, puasa sunnah, bersedekah dan lain-lain.
Penulis mempunyai beberapa pengalaman "keajaiban" disebabkan beberapa amalan-amalan yang penulis sebutkan di atas. Tapi akan penulis ceritakan pengalaman yang baru saja penulis alami yaitu dengan ayat kursi. Pada tanggal 31 desember 2018, penulis pergi sholat magrib di sebuah mesjid yang agak jauh, kurang lebih sekitar 1 km dari kediaman penulis. Saat sedang menunaikan sholat magrib tiba-tiba hujan turun dengan begitu lebatnya disertai angin kencang, yang biasanya hujan seperti itu akan awet sampai semalaman. Ada beberapa ke khawatiran yang penulis pikirkan, pertama bagaimana caranya saya pulang ke rumah? Yang kedua adalah bagimana nasib sepatu saya, yang saya taruh di depan mesjid, memang ada atap beranda mesjid yang menaungi sepatu saya tapi dengan atap yang lebarnya hanya sekitar 1 m dan hujan angin yang begitu deras bisa dipastikan akan basah kuyup. Selesai sholat saya wirid seperti biasanya. Jama'ah lain pun mulai menyibukkan diri dengan wirid dan zikir sambil menunggu hujan. Selesai wirid sehabis sholat dan sholat sunnah, saya pun menyibukkan diri menunggu waktu isya dengan zikir. Saat itu saya memilih untuk mengamalkan amalan ayat kursi, yang pernah di ijazahkan oleh teman saya, yang dia dapat dari seorang habib, yaitu membaca ayat kursi sebanyak 7 x dan pada hitungan yang ketujuh mengulang-ulang beberapa kalimat yang terakhirnya sebanyak 49 x. Saat sedang membaca ayat kursi saya sempat minta di dalam hati kepada Allah agar setelah isya nanti hujannya sudah reda sehingga saya bisa pulang dan agar sepatu saya yang di luar tidak kebasahan. Saya juga sempat berpikir nanti pas pulang pengen nikmatin kopi dirumah sambil ditemani hujan, jadi hujannya berhenti sebentar saja sampai saya tiba di rumah, ya Allah. Begitu lintasan-lintasan pikiran saya saat sedang mengamalkan ayat kursi. Selesai wirid ayat kursi saya lanjutkan lagi dengan membaca sholawat nabi karena waktu isya masih lama datangnya. Setelah membaca sholawat sebanyak 500 x ternyata masih sisa 10 menit lagi sebelum adzan isya, maka saya keluar sebentar ingin merokok di teras mesjid sambil melihat keadaan sepatu saya di luar. Saat di depan pintu saya lihat genangan air sampai ke lantai teras mesjid dan sandal-sandal jama'ah mesjid yang basah kena air hujan, saya sudah pasrah kalau sepatu saya juga basah. Saat saya cek sepatu saya, ternyata masih kering, subhanallah, padahal sandal jama'ah yang lain basah. Selesai merokok saya wudhu dan lanjut sholat sunnah qobliyah isya lalu sholat isya berjama'ah. Saat sholat isya hujan sudah mulai agak reda dan saat saya selesai sholat isya hujan sudah benar-benar reda, saya luangkan waktu sejenak untuk wirid dan sholat sunnah, karena tampaknya hujan sudah benar-benar berhenti jadi tak perlu terburu-buru. Pulang dari mesjidpun saya sempat mampir ke warung untuk beli kopi sachet. Sampai di rumah dan selesai saya menyeduh kopi, tiba-tiba hujan lagi, Allahu akbar. Tampaknya hujannya pun awet sampai pagi atau dini hari. Artikel ini pun saya tulis sambil menikmati kopi dan dinginnya hujan. Sungguh sesuatu hal yang ajaib yang saya alami dengan perantaraan ayat kursi. Alhamdulillah.

Pekalongan, 31 Desember 2018

Senin, 17 Desember 2018

Sholawat Nabi sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT


Nabi Muhammad SAW adalah hamba, kekasih dan utusan Allah SWT. Agar mendapat cinta dari Allah SWT salah satunya adalah dengan mencintai Rasulullah SAW selaku hambaNya yg paling dicintaiNya. Salah satu cara mencintai Rasulullah adalah dengan memperbanyak sholawat kepada beliau SAW. Maka sholawat nabi adalah salah satu sarana pendekatan diri kita kepada Allah SWT. Karena Rasulullah SAW adalah kekasih Allah SWT maka setiap doa atau sholawat yang kita berikan kepada Rasulullah maka pasti Allah ijabah. Sebab itulah para ulama menganjurkan agar memperbanyak sholawat nabi karena setiap sholawat pasti di ijabah dan di ganjar dengan ganjaran yang menakjubkan. Bahkan Rasulullah SAW sampai bersujud sangat lama saat mengetahui balasan yang sangat besar bagi umatnya yang bersholawat kepadanya, ganjaran dari Allah, Tuhan Yang Maha Pemurah. Kenapa Rasulullah sampai bersujud demikian lama? Karena kecintaan beliau terhadap umatnya dan karena beliau SAW sangat menginginkan keselamatan bagi umatnya, dengan ganjaran yg demikian besar dari Allah SWT bagi umatnya yang bersholawat kepadanya, maka Rasulullah sangat bersyukur karena memperbesar kemungkinan selamat bagi umatnya yang bersholawat kepadanya. Begitu juga kenapa Allah sampai membalas 10 kali lipat sholawat orang-orang yang bersholawat kepada beliau SAW? Karena kecintaan Allah terhadap hamba dan makhlukNya yang terpilih yaitu Muhammad SAW, maka siapapun orang yang berbuat kebaikan terhadap kekasihNya, maka Allah sangat berterima kasih terhadap orang tersebut dengan memberikan ganjaran yang luar biasa.
Sholawat adalah tawasul kepada Nabi SAW, Nabi pun mendoakan hal yang sama kepada kita yang bersholawat kepada beliau SAW. Sholawat juga yang menyebabkan doa-doa kita dapat menembus hijab-hijab yang menghalangi doa. Begitu banyak kesitimewaan dari sholawat kepada nabi Muhammad SAW. Maka mulailah menabung sholawat dari sekarang.