Jumat, 31 Maret 2023

Sudut pandang spiritual sebagai seorang hamba terhadap zikir asmaul husna: Ya Allahu Ya Rozzaqu Ya Wahhab

Bismillahirrohmanirrohim. Alhamdulillahirobbil'alamin. Allahumma sholli 'ala sayyidina Muhammad wa alihi wa shohbihi wa sallim.

Saat berzikir dengan nama-namaNya (asmaul husna), yang merupakan salah satu bentuk pujian bagi Tuhan Semesta Alam, yang Dia pilih bagi diriNya sendiri, maka dengan kita mengetahui makna dari namaNya dan kemudian menempatkan dalam pandangan spiritual yang pantas bagi kita sebagai makhlukNya maka kita akan bisa lebih merasakan nuansa spiritual, seperti khouf (rasa takut) dan roja' (harapan), dalam hati kita saat berzikir kepadaNya.

Salah satu bentuk bacaan zikir dengan asmaul husna adalah, "Ya Allahu, Ya Rozzaqu, Ya Wahhab" yang dimana dalam bacaan zikir tersebut kita memanggil beberapa namaNya, yaitu:

Allah: Adalah nama Tuhan yang paling utama, nama yang mencakup segalanya, yang dengan nama itu Dia ingin dikenal oleh makhlukNya melalui kabar yang telah disampaikan oleh para Nabi dan MalaikatNya.

Ar Rozzaq: Dzat Yang Maha Pemberi Rezeki.

Al Wahhab: Dzat Yang Maha Pemberi Karunia.

Saat kita memanggil "Ya Allah" maka kita mengakui bahwa kita hanyalah seorang makhluk yang bergantung sepenuhnya kepada Tuhan, kita hanyalah makhluk yang sangat lemah dan tak mampu berbuat apa apa selain apa yang dikehendaki oleh Tuhan dan segala harapan kita tertuju kepada Tuhan Pemilik Nama Tersebut.

Saat kita memanggil "Ya Rozzaq" kita mengakui bahwa pada hakikatnya Allah adalah satu-satunya yang mampu memberi rezeki kepada kita, bukan hasil dari usaha kita sendiri ataupun pemberian dari makhlukNya yang lain karena setiap makhlukNya pasti juga menerima rezeki dariNya. Tanpa rezeki dariNya maka kita tidak akan bisa hidup dan sadarilah bahwa kita sangatlah membutuhkan dan bergantung dengan rezeki dari Ar Rozzaq, Tuhan Yang Maha Pemberi Rezeki.

Saat kita memanggil "Ya Wahhab" kita mengakui bahwa semua yang ada pada diri kita adalah murni pemberian dariNya, dari sejak kita di ciptakan sampai sekarang hingga nanti. Kita sebagai makhluk tidak akan mampu untuk membalas pemberianNya dan kodrat kita sebagai makhlukNya hanyalah mampu meminta kepadaNya dan menerima apapun yang telah di anugerahkan kepada kita dari Al Wahhab, Tuhan Yang Maha Pemberi Karunia.

Semoga dengan menerapkan sudut pandang spiritual sebagai seorang hamba dan makhluk kita akan bisa lebih khusyuk ketika berzikir kepadaNya, karena kita adalah ciptaanNya, kita adalah Abdullah, Abdur Rozzaq dan Abdul Wahhab.