Begitu banyak fadilah dari sholawat kepada Nabi Muhammad SAW sehingga amalan ini termasuk yang dianjurkan untuk di perbanyak oleh para ulama.
Beberapa diantara fadilah dari sholawat adalah untuk mendatangkan hajat dan meluaskan rezeki bagi pengamalnya.
Banyak para ulama salaf yang mengabadikan kisah-kisah tentang keajaiban sholawat dalam kitab-kitab mereka agar ummat generasi selanjutnya dapat memetik hikmah dari kisah-kisah tersebut sekaligus untuk memberikan motivasi agar memperbanyak sholawat kepada nabi Muhammad SAW.
Beberapa ulama abad ini yang pernah mengisahkan pengalaman mereka tentang sholawat dan menganjurkan amalan sholawat untuk keluasan rezeki antara lain,
KH Mahrus Ali, Lirboyo
KH Bisri Musthofa, Rembang
KH Masduki Machfudz, Mergosono
Alhabib Saggaf bin Mahdi, Parung Bogor
KH Abdul Ghofur, Lamongan
Alhabib Novel Alaydrus, Solo
Ustadz Yusuf Mansur, Jakarta.
Dan banyak lagi yang penulis tidak bisa sebutkan satu persatu.
Berikut adalah salah satu tata cara pengamalan sholawat untuk keluasan rezeki oleh Alhabib Saggaf bin Mahdi, Parung Bogor.
Yaitu dengan membaca sholawat berikut,
"Allahumma sholli 'ala sayyidina Muhammad wa 'ala ali sayyidina Muhammad"
Dimana sholawat tersebut dibaca sebanyak 400 kali setelah sholat isya. Mengamalkannya tidak harus sambil duduk tapi bisa di amalkan sambil beraktifitas.
Dimana beliau (habib Saggaf bin Mahdi) mendapatkan ijazah amalan sholawat ini dari salah satu guru beliau, seorang ulama yang telah mencapai tahap makrifat, di Aljazair. Menurut guru beliau siapa yang mengamalkan amalan ini seolah-olah seperti mempunyai pohon uang di depan rumahnya.
Wallahu a'lam bis showab
Rabu, 16 Januari 2019
Minggu, 13 Januari 2019
Zikir tasbih untuk ketenangan hati
“Orang-orang yang beriman, hati mereka menjadi tenang dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenang”
(Qs. Ar-Ra’du: 28)
Salah satu kalimat zikir yang dicintai oleh Allah adalah kalimat tasbih.
Rasulullah shollallahu ‘alaihi wasallam bersabda, "Ada empat ucapan yang paling disukai oleh Allah. Subhanallah (Maha Suci Allah), Alhamdulillah (Segala puji bagi Allah), La ilaha illallah (Tiada Tuhan selain Allah) dan Allahu akbar (Allah Maha Besar). Tidak masalah bagimu dengan yang mana saja kamu mulai." (HR Muslim)
Kalimat tasbih juga termasuk dalam al-Baqiyatus Sholihah (amal kebaikan yang kekal)
“Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia tetapi amal kebaikan yang kekal (al-Baqiyatus Sholihah) lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu serta lebih baik untuk menjadi harapan.”
“Dan Allah akan menambah petunjuk kepada mereka yang telah mendapat petunjuk. Amal kebaikan yang kekal (al-Baqiyatus Sholihah) itu lebih baik pahalanya di sisi Tuhan-mu dan lebih baik kesudahannya.”
Dari Abu Sa’id Al-Khudri radhiyallahu ‘anhu berkata,
Berzikir dengan kalimat tasbih sambil menghayati makna yang terkandung di dalamnya akan memberikan pengaruh yang positif seperti ketenangan, kesejukan dan kelapangan di hati. Hati yang tenang membuat emosi menjadi stabil, pikiran menjadi jernih dan tubuh terasa ringan.
Penulis merasakan fadilah dari kalimat tasbih ini sangat mujarab untuk menenangkan hati dan meredakan emosi yang bergejolak. Kalimat tasbih ini juga sangat pendek sehingga ringan untuk di amalkan dalam kegiatan sehari-hari. Semoga Allah melembutkan hati kita dan memberi kekuatan untuk istiqomah dalam berzikir kepadaNya. Amin.
“Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia tetapi amal kebaikan yang kekal (al-Baqiyatus Sholihah) lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu serta lebih baik untuk menjadi harapan.”
(Qs. Al-Kahfi: 46)
“Dan Allah akan menambah petunjuk kepada mereka yang telah mendapat petunjuk. Amal kebaikan yang kekal (al-Baqiyatus Sholihah) itu lebih baik pahalanya di sisi Tuhan-mu dan lebih baik kesudahannya.”
(Qs. Maryam: 76)
Dari Abu Sa’id Al-Khudri radhiyallahu ‘anhu berkata,
"Rasulullah shollallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
'al-Baqiyatus Sholihah adalah La ilaha illallah (Tiada Tuhan selain Allah), Subhanallah (Maha Suci Allah), Allahu akbar (Allah Maha Besar), Alhamdulillah (Segala puji bagi Allah) dan La hawla wala quwwata illabillah (Tiada daya dan upaya kecuali dengan pertolongan Allah)." (Hadits ini ditakhrij oleh Imam an-Nasa'i. Imam Ibnu Hibban dan Al-Hakim telah menshohihkannya)
Rasulullah shollallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Ambillah perisai kalian (untuk melindungi) dari api neraka. Ucapkanlah, Subhanallah (Maha Suci Allah), Alhamdulillah (Segala puji bagi Allah), La ilaha illallah (Tiada Tuhan selain Allah) dan Allahu akbar (Allah Maha Besar) karena kalimat-kalimat ini akan datang pada hari kiamat sebagai perisai dari arah depan dan dari arah belakang. Kalimat-kalimat ini adalah al-Baqiyatus Sholihah." (HR Hakim dan an-Nasa'i)
Abdur Razzaq mengatakan, "Telah menceritakan kepada kami Ma’mar ibnu Rasyid, dari Yahya ibnu Abu Kasir, dari Abu Salamah ibnu Abdur Rahman, dari Abu Darda yang mengatakan, 'Bahwa pada suatu hari Rasulullah shollallahu 'alaihi wasallam duduk, lalu memungut sebatang kayu yang telah kering dan membuang dedaunannya, beliau kemudian bersabda, 'Sesungguhnya ucapan, La ilaha illallah (Tiada Tuhan selain Allah), Allahu akbar (Allah Maha Besar), Subhanallah (Maha Suci Allah) dan Alhamdulillah (Segala puji bagi Allah) dapat menggugurkan dosa-dosa sebagaimana angin menggugurkan dedaunan pohon (yang telah kering) ini. Wahai Abu Darda, ambillah olehmu sebelum kamu dihalang-halangi untuk dapat mengucapkannya. Kalimat-kalimat ini merupakan al-Baqiyatus Sholihah dan ia merupakan perbendaharaan surga." (HR Ibnu Majah)
Kalimat tasbih termasuk sedekah.
Rasulullah shollallahu 'alaihi wasallam bersabda,
Rasulullah shollallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Ambillah perisai kalian (untuk melindungi) dari api neraka. Ucapkanlah, Subhanallah (Maha Suci Allah), Alhamdulillah (Segala puji bagi Allah), La ilaha illallah (Tiada Tuhan selain Allah) dan Allahu akbar (Allah Maha Besar) karena kalimat-kalimat ini akan datang pada hari kiamat sebagai perisai dari arah depan dan dari arah belakang. Kalimat-kalimat ini adalah al-Baqiyatus Sholihah." (HR Hakim dan an-Nasa'i)
Abdur Razzaq mengatakan, "Telah menceritakan kepada kami Ma’mar ibnu Rasyid, dari Yahya ibnu Abu Kasir, dari Abu Salamah ibnu Abdur Rahman, dari Abu Darda yang mengatakan, 'Bahwa pada suatu hari Rasulullah shollallahu 'alaihi wasallam duduk, lalu memungut sebatang kayu yang telah kering dan membuang dedaunannya, beliau kemudian bersabda, 'Sesungguhnya ucapan, La ilaha illallah (Tiada Tuhan selain Allah), Allahu akbar (Allah Maha Besar), Subhanallah (Maha Suci Allah) dan Alhamdulillah (Segala puji bagi Allah) dapat menggugurkan dosa-dosa sebagaimana angin menggugurkan dedaunan pohon (yang telah kering) ini. Wahai Abu Darda, ambillah olehmu sebelum kamu dihalang-halangi untuk dapat mengucapkannya. Kalimat-kalimat ini merupakan al-Baqiyatus Sholihah dan ia merupakan perbendaharaan surga." (HR Ibnu Majah)
Kalimat tasbih termasuk sedekah.
Rasulullah shollallahu 'alaihi wasallam bersabda,
“Setiap kalimat tasbih (Subhanallah) adalah sedekah, takbir (Allahu akbar) adalah sedekah, tahmid (Alhamdulillah) adalah sedekah, tahlil (La ilaha illallah) adalah sedekah, menyuruh kepada kebaikan adalah sedekah, mencegah kepada kemunkaran adalah sedekah dan berhubungan suami istri yang halal di antara kalian adalah sedekah.” (HR Muslim)
Makna yang terkandung dalam kalimat tasbih, Subhanallah (Maha Suci Allah), adalah Allah itu suci dari segala kekurangan (sifat-sifat yang tidak layak bagiNya) dan dari segala sesuatu yang buruk yang ditujukan kepadaNya. Termasuk prasangka buruk kita sebagai makhluk ciptaanNya kepada Dia, Allah, Tuhan Pencipta alam semesta. Seperti, menganggap bahwa Allah telah berbuat tidak adil terhadap dia, Allah telah menyempitkan dirinya, Allah tidak menjawab doa-doanya, Allah tidak memberinya jalan keluar dan lain sebagainya. Maha Suci Allah dari segala perkataan dan persangkaan yang buruk. Saat kita berada di tengah situasi yang tidak menyenangkan, maka bertasbihlah dan hilangkan segala prasangka buruk kita kepada Allah. Sesungguhnya apapun yang terjadi maka itu adalah ketentuan dari Allah dan Allah tidak menghendaki selain kebaikan untuk kita. Dengan berprasangka baik kepada Allah berarti kita ridho dengan ketentuan Allah.Berzikir dengan kalimat tasbih sambil menghayati makna yang terkandung di dalamnya akan memberikan pengaruh yang positif seperti ketenangan, kesejukan dan kelapangan di hati. Hati yang tenang membuat emosi menjadi stabil, pikiran menjadi jernih dan tubuh terasa ringan.
Penulis merasakan fadilah dari kalimat tasbih ini sangat mujarab untuk menenangkan hati dan meredakan emosi yang bergejolak. Kalimat tasbih ini juga sangat pendek sehingga ringan untuk di amalkan dalam kegiatan sehari-hari. Semoga Allah melembutkan hati kita dan memberi kekuatan untuk istiqomah dalam berzikir kepadaNya. Amin.
Wallahu a'lam bis showab.
Langganan:
Postingan (Atom)